Jumat, 14 November 2014

Windows 8 Professional Download Free

For You : Windows 8 Professional Download Free (Direct Link)




Installation Code :
Windows 8 Professional 32 bit & 64 bit ini menggunakan kode instalasi :

XKY4K-2NRWR-8F6P2-448RF-CRYQH

Jumat, 09 April 2010

Manajemen Kecepatan : Ngebut... Boleh Aja...

Kalau biasanya orang berbicara tentang manajemen waktu, manajemen pemasaran, manajemen perkantoran atau kegiatan me-manage yang lainnya, maka kali ini saya ingin membicarakan sebuah manajemen yang tidak kalah pentingnya, yang sering diabaikan oleh banyak pengendara motor, inilah manajemen kecepatan.

Apa yang saya maksud dengan manajemen kecepatan?

Ketika anda memacu kendaraan, maka yang harus anda perhatikan adalah berapa kecepatan tempuh yang semestinya anda pacu agar anda selamat sampai di tempat tujuan, agar anda tidak terlambat sampai di sekolah, agar anda tidak ketinggalan meeting di kantor, agar tidak dimarahi bos karena terlambat 5 menit saja, dan lain sebagainya.

Jadi, kecepatan tempuh pun harus kita atur sedemikian sehingga tujuan berkendara dapat tercapai. Biasanya seseorang memacu kendaraannya sampai batas kecepatan tertentu karena beberapa alasan. Karena ingin cepat sampai, karena tidak ingin telat sampai di kantor atau di sekolah, karena terdesak keperluan tertentu sehingga kalau terlambat sebentar saja maka akibatnya akan sangat fatal, satu lagi karena ingin “terlihat hebat” sehingga kebut-kebutan bukan pada tempatnya.

Mengapa ini sangat penting?

Alasan utamanya adalah karena ini semua menyangkut keselamatan. Sehingga permasalahan ini menjadi begitu penting untuk kita perhatikan. Dengan kata lain, buat apa ngebut kalau hanya untuk tujuan yang tidak begitu penting, atau bahkan untuk tujuan yang sebenarnya tidak penting sama sekali. Biasanya yang kita temukan adalah anak muda (remaja), memacu motornya diatas kecepatan 90 km/jam, padahal keperluannya gak penting-penting amat. Pikirnya “Kalo gak Ngebut... ya nggak Asyik dong..!”. Paling-paling ya itu tadi, ingin disangka hebat.

Sebelumnya ada yang perlu didefinisikan di sini (menurut versi saya sendiri):

Yang paling direkomendasikan di sini adalah kecepatan sedang. Apalagi hanya perjalanan di dalam kota. Namun ada kondisi dimana kita perlu ngebut, atau bahkan ngebut sekali. Tapi ada yang harus diingat, walaupun ngebut tapi faktor keselamatan harus tetap terjamin. Bukan hanya keselamatan kita sendiri tetapi juga keselamatan para pengendara lain yang berada di sekitar kita. Kemudian adanya kesesuaian antara resiko kecelakaan, dan keperluan. Apakah keperluan itu mendesak ataukah tidak. Kalau ternyata tidak ada perlunya, ya tidak usah ngebut. Daripada ngebut toh tidak ada manfaatnya kecuali meningkatkan resiko kecelakaan. Kan rugi...?

Kalaupun ada keperluan yang mendesak atau dikejar waktu tentu juga harus memperhatikan kondisi di sekitar, apakah ramai ataukah sepi pengendara, dan apakah kondisi jalan baik, banyak berlubang atau licin karena hujan.

Lihatlah para pembalap Moto GP, dengan status kecepatan yang jauh lebih tinggi dari kriteria yang saya tulis di atas tapi faktor keselamatan tetap terjamin. Dari mulai memakai pakaian anti gores, helm anti benturan, teknik balap yang terlatih dan sesuai aturan, dan yang pasti motor yang mendukung.

Beruntung kita punya Honda, dengan kecepatan ngebut di tikungan (tidak begitu tajam) dengan sudut kemiringan kurang dari 40 derajat, cengkraman ban masih sanggup “menggigit” jalan. Saya sudah buktikan sendiri, karena saya pun memakai motor honda. Saya pikir ini sebuah inovasi yang tak terbantahkan. Terbukti teknologi Honda sangat memperhatikan faktor safety pada produknya.

Ingat... walaupun ngebut tapi faktor keselamatan harus tetap terjamin...!

Dengan tabel yang berikut ini saya mencoba menganalisa antara kecepatan dengan waktu tempuh pada jarak tertentu. Kebetulan jarak antara rumah saya dengan tempat kerja sekitar 8 km.

Saya biasanya berangkat dari rumah ke tempat kerja memakan waktu tidak lebih dari 10 menit. Berarti kecepatan rata-rata saya paling rendah adalah sekitar 48 km/jam. Kecepatan sedang (menurut versi saya).

Jadi buat apa saya memacu motor saya sampai kecepatan 90 km/jam, kalau hanya ingin cepat-cepat sampai. Cukuplah dengan 45 km/jam, toh beda waktunya tidak signifikan, hanya 5 setengah menit saja. Tidak perlu ngebut. Kalau memang ada keperluan yang sangat penting, berangkat lebih awal tentu bisa mencegah supaya tidak ngebut.

Karena ngebut berarti meningkatkan resiko yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. Maka hindarilah...! ada saatnya ngebut dan ada saatnya pelan. Ketika jalanan mendukung, ya silahkan ngebut tapi tetap memperhatikan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Dan pada saat harus pelan, ya jangan ngebut donk..!
Nyawa bung taruhannya, atau paling berurusan dengan polisi karena tidak taat aturan.

Ok, pada dasarnya ngebut itu sesuai keperluan.

Kalau tidak ada perlunya, gak usah ngebut lah...!

Kamis, 08 April 2010

Infrastruktur Wireless Internet, Solusi Jaringan Internet Murah

Untuk membangun RT RW Net secara sederhana yang harus anda siapkan pertama adalah koneksi internet Unlimited yang akan dijadikan sebagai backbone pemancar Wireless LAN atau RT RW Net anda.

Dan peralatan pendukungnya antara lain :


1. Access Point
Fungsi Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal(ukurannya dalam satuan dBm atau mW)




2. Antena ( Omni atau sectoral )
Untuk memperluas coverage area hingga beberapa Kilometer, anda memerlukan antena omni eksternal, meski ketika anda membeli access point sudah dilengkapi antena omni, namun belumlah cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB, untuk memperluas area jangkauannya, anda memerlukan antena Omni eksternal, yang rata-rata berkekuatan 15dB.
Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja.





3. Box Access Point

Untuk melindungi access point anda, maka diperluka
n pelindung berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik atau plat besi, rata-rata kotak ini sudah dilengkapi dengan kunci pengaman, dan box ini memang harus diletakkan persis di bawah antena.





4. Kabel Pigtail/ Kabel Jumper

Kabel Pigtail atau kabel jumperl diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal(loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda.





5. POE (Power Over Ethernet)

Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk “menghidupkan” access point maka anda memerlukan alat “POE” ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.


6. Kabel UTP/STP

Meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE.





7. Penangkal Petir (Lightning Arrester)

Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini yang berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian(grounding), komponen ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.








8. Tower

Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.